Gubernur Maluku periode 1993-1998 (Pahlawan Maluku, Muhammad Akib Latuconsina)

M. Akib Latuconsina adalah Gubernur Maluku periode 1993-1998. Ia menjadi Gubernur Maluku menggantikan Sebastian Soekoso. Ia menamatkan pendidikan di Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, kemudian bekerja pada pemerintah provinsi Maluku. Memulai karier di Bank Pembangunan Daerah kemudian pernah menjadi Ketua Bappeda, Sekwilda dan terakhir Wakil Gubernur Maluku.

Beliau adalah anak ke- 2 dari 5 bersaudara, lahir di dusun ORY, pulau Haruku, maluku, Indonesia. Beliau adalah anak dari Muhammad yasim Latuconsina dan Hj. Nindahat. Ayahnya adalah seorang petani yang bertani setiap harinya dibantu oleh sang Ibu untuk kelangsungan keluarga. Namun, hal itu tidak berlangsung lama karena sang Ayah meninggal beberapa tahun setelah kelahiran adikanya yang terakhir, ketika itu beliau masih berkuliah di Makassar. Kakak pertamanya bernama Nur Ain Latuconsina adalah tulang punggung keluarga yang ikut membiayai biaya kuliahnya. Sang kakak rela berkelilig pulau Haruku menjajakan ikan jualannya untuk ikut membiayai biaya kuliah beliau. Adik pertamanya bernama Abdul Azis Latuconsina dan adik keduanya bernama Miftah Latuconsina.


Beliau memiliki seorang isteri yang selalu menemani hingga akhir hayatnya yang bernama Hj. Mahu Salamu Salampessy dan dikaruniai 5 orang anak.
1. khadijah Latuconsina
2. Eda Latuconsina
3. Muhammad yasim Latuconsina
4. Mira Latuconsina
5. elvi Latuconsina

Diceritakan oleh adiknya M. Akib Latuconsina adalah sosok yang sederhana namun, kritis dalam pemikirannya. beliau tidak pernah mengeluh terhadap kondisinya. Pakaian yang digunakan jika robek selalu beliau tambal dengan kain lain, tanpa memerdulikan pandangan orang lain. Beliau adalah sosok yang sangat cerdas. Hal itu terbukti dengan jabatan yang beliau miliki sejak wisuda. Beliau selalu menjabat kepala, ketua, dan terakhir Gubernur Maluku.

Beliau wafat pada tahun 2000 dan tetap menjadi orang yang hebat dimata keluarga. Beliau adalah sarjana pertama di pulau Haruku yang telah mengangkat martabat maluku dan memahagiakan keluarga.

Terimakasih Tete atas segala yang telah kau perjuangkan untuk kami.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH NARASI EKSPOSITORIS (porseni terakhir)

pengertian rek ayo rek