CONTOH NARASI EKSPOSITORIS (porseni terakhir)


Tahun lalu (2015) saat aku masih duduk di bangku SMA, dan untuk terakhir kalinya kelasku mengikuti PORSENI atau Pekan Olahraga dan Seni di sekolahku SMA Negeri 2 Namlea, Kab. Buru, Maluku. Porseni di buka dengan resmi oleh bapak kepala sekolah, kemudian di lanjutkan dengan penyerahan bola volly, dan bola takraw dari bapak kepala sekolah kepada perwakilan panitia porseni. Kelas ku adalah kelas XII IPA 1. Jumlah laki-laki dikelasku hanya 6 orang yang tentu saja akan cukup untuk mengikuti mata lomba Futsal jika salah satu temanku tidak sakit. Namun, apa daya dia mengalami kecelakaan yang membuat dia tidak bisa hadir mengikuti porseni. Jumlah itu sangat kontras mengingat jumlah perempuan di kelasku mencapai 24 orang. Cabang lomba pada porseni kala itu ialah: Futsal, Sepak Takraw, Batminton (putera-puteri), Bola Voli (putera-puteri), Menyanyi Solo, Pidato Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, Cerdas-Cermat, dan Tari Daerah. Hampir semua mata lomba kami ikuti, hanya batminton putra dan putri yang tidak kami ikuti.

Cabang olahraga selalu di lombakan terlebih dahulu kemudian seni pada akhirnya. Pada lomba Futsal kami kalah pada kali pertama bermain. Namun, kami tidak kecewa maupun sedih karena itu adalah pertandingan yang sangat hebat dan keren dari teman-teman laki-laki kami. Walaupun mereka hanya terdiri dari 5 orang namun mereka telah menunjukan yang terbaik bagi kami. Selanjutnya Sepak Takraw, kami menang 2 kali. Namun, kembali gagal pada babak ke-3. Ada kejadian yang sangat lucu terjadi saat lomba Sepak Takraw pada babak ke-3, salah satu temanku yang sangat ahli dalam permainan takraw datang terlambat dan itu membuat kami mencarinya sampai kerumahnya, aku menelepon untuk menyuruh dia segera menuju kesekolah karena pertandingan hampir di mulai. Ketua kelasku kami mintai tolong untuk menjemput dia, dan ternyata dia masih tidur. Betapa menyebalkanya saat itu. Kami lalu menyuruh dia untuk mempercepat langkah. Saat dia sudah sampai disekolah, dia masih di halangi oleh guru BP karena terlambat dan harus memungut sampah terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam sekolah. Dengan cepat saya dan empat temanku segera berlari untuk membantu dia memungut sampah sebanyak yang disuruh. Pertandingan pun dimulai, skor seri kami dapatkan setelah empat kali bermain. Namun, dewi Fortuna memang tidak bershabat dengan kami, kami pun kalah.
Pertandingan bola Voli putera dan putri, kami juga mengalami kekalahan. Hal sangat saya tidak sukai saat kekalahan dalam permainan voli waktu itu bukanlah kekalahan yang kami alami, tapi ketidak solidnya teman-teman laki-laki kami yang tidak mempedulikan kami yang kalah dan lebih perduli pada pacar-pacar mereka yang kebetulan waktu itu menang. Mereka tidak menyemangati kami. Namun lebih fokus dan berfoto dengan pacar-pacarnya. Itu adalah hal yang sangat saya tidak sukai dari mereka. Lebih mementingkan ‘PACAR’ dari pada ‘TEMAN SENDIRI’.
Saya adalah bendahara kelas, maka sudah menjadi kewajiban bagi saya untuk selalu hadir, karena saya harus membeli minuman untuk teman-temanku. Saya selalu berlari kesana-kemari untuk memberikan minuman untuk mereka. Kelasku Dapat di katakan.. kami sangat lemah dalam olahraga. Kelas lain selalu mengejek kami saat mengalami kekalahan tapi itu tidak masalah kami telah memberikan yang terbaik. Kami memang lemah di olahraga tapi tidak dengan ilmu pengetahuan.
Cabang seni dan bahasa, aku adalah perwakilan untuk lomba menyanyi solo dari kelasku, aku dipilih secara acak oleh wali kelasku. Lomba menyanyi solo di awali dengan babak penyisihan yang di ikuti lima belas peserta termasuk saya. Tegang adalah apa yang saya rasakan saat akan tampil untuk menyanyi. Lomba menyanyi solo diadakan selang-seling dengan tari daerah. Pada hari pertama saya sangatlah khawatir akan penampilan saya nanti diatas panggung. Namun, ternyata saya tidak tampil dan itu membuat saya merasa sedikit lega. Penampilan dari semua kontestan membuat saya sangat gugup, apakah saya bisa menyanyi dengan baik atau tidak. Pada hari kedua lomba, nomor undianku dipanggil. Saya menyanyikan lagu dengan judul Mati dari Band Ungu sebagai lagu wajibnya, dan lagu Flashlight dari Jessie J sebagai lagu pilihan. Teman-temanku terus menyemangatiku saat turun dari panggung. Semua bebanpun akhirnya terlepas.
Adikku adalah salah satu panitia porseni dan dia memberitahu saya bahwa saya lolos ke babak final, dan yang lebih membuat saya gelisah adalah final lomba didakan besok, saya tidak memiliki sedikit pun persiapan untuk tampil. Keesokan harinya saya disuruh tampil membawakan lagu yang sama denga kemarin oleh juri, hal itu membuat saya lega. Lomba itu pun selesai diadakan dengan pengumuman juara yang akan diadakan pada penutupan porseni.
Saya mendapat kabar bahwa temanku juga sudah selesai mengikuti lomba pidato bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, sangat hebat karena dia mengikuti kedua lomba itu di saat yang bersamaan. Kronologisnya adalah setelah dia mengikuti lomba pidato bahasa Inggris dia kemudian mengikuti lomba pidato bahasa Indonesia di ruangan sebelah, benar-benar hebat. Saya tidak sempat menyaksikan dia berpidato. Namun, wali kelasku berkata bahwa dia sangat bagus dalam pidato bahasa indonesia, karena beliau tidak hadir saat dia berpidato dalam bahas inggris maka beliau tidak terlalu yakin dengan hasilnya.
Yang terakhir dan yang paling membanggakan adalah lomba cerdas-cermat. Kami lolos babak seleksi pertama dan seleksi keuda dengan poin yang cukup hebat. Lomba Cerdas-cermat tidak berlangsung lama, hanya tiga babak yang disebabkan oleh banyaknya kelas yang tidak mengikuti lomba ini. Pada saat Grand final kami melawan kelas XI IPA 2, adik kelas kami. Saya memang tidak ikut berpartisipasi dalam lomba sebagai peserta, tapi sebagai penonton. Saya sangat berisik saat menjadi penonton, itu adalah hal yang tidak pernah saya lupakan.  Nilai kami seri dan juri membuat satu babak rebutan. Menengangkan dan menebarkan adalah apa yang kami semua rasakan. Saat pertanyaan terakhir di bacakan temanku mengangkat tangan untuk menjawab. Itu adalah saat yang sangat menebarkan, saya merasakan hal yang sangat bodoh dan emosional, disatu sisi saya sangat tegang, dan dilainya sangat bangga pada temanku, teman sebangkuku Een namanya, berani untuk menjawab pertanyaan itu. Dan tenyata jawaban yang diberikan Een kurang tepat. Namun, saya sangat bahagia dan bangga pada Een, lucunya adalah saya menetaskan air mata, betapa bodohnya itu hahaha...
Karena itu adalah babak rebutan maka, nilai kami dikurangi 100 poin, dan kami kalah. Setidaknya kami tidak menyerah sebelum menarik pedang, tapi kami kalah dalam pertempuran. Itu adalah kekalahan yang sangat terhormat. Kami telah berusaha dan itu adlah yang terbaik yang telah kami berikan. :D. Kemenangan ini adalah kemenangan pertama kami setelah mengikuti lomba cerdas-cermat dari kelas X (sepuluh) hingga kelas XII (dua belas).
Hari pengumuman juara sekaligus penutupan porseni pun tiba. Kami semua menanti keputusan untuk juara menyanyi solo, pidato bahasa inggris, dan pidato bahasa indonesia.  Pada lomba menyanyi solo.. saya mendapatkan juara ke-3. Saya merasa sangat bangga dan bahagia. Kemudian lomba pidato bahasa indonesia, temanku Nabila mendapatkan juara satu hal itu membuat kami sangat bangga padanya, begitu juga pidato bahasa inggris dia mendapat juara ke-3 yang membuat kami bertambah bangga dan bahagia. Cerdas-cermat, tentu saja kami mendapat juara 2 :D. Sorak-sorai kami teriakan ketika pengumuman  juara-juara itu.
Kami mendapatkan banyak sekali uang dari juara-juara itu. Pada lomba menyanyi solo, saya mendapat uang sebanyak Rp. 150000,. Lomba cerdas-cermat sebanyak Rp. 100000,. Pidato bahasa inggris dan bahasa indonesia sebesar Rp. 350000,. Uang lomba itu kami gunakan untuk membuat makanan yang kemudian kami makan bersama. Wali kelas kami Ibu Ratna tidak sempat hadir kala itu karena beliau harus mengurusi anaknya yang amsih kecil dan tidak bisa di tinggal sendiri.
Porseni terakhir yang berlangsung selama dua pekan itu adalah saat-saat yang tidak akan terlupakan. Kami menjadi lebih dekat, lebih menekan ego, bekerja sama, membantu, gotong-royong, dan tentu saja selalu mengingat satu sama lain.





Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

pengertian rek ayo rek