Lelaki kecil berbaju hitam (cerpen?)

The first time i met him..
I was with my mom that day.
dia kalo mau di ibaratkan gula banyak sekali semut yang menghampiri. begitu kuatnya pengaruh seorang anak berumur 8 tahun bisa membuat banyak orang terpesona. senyumnya membuat semua ibu-ibu disana menghampirinya. untuk seseorang yang sedang sakit dia terlihat sangat mempesona. aku tak tahu siapa dia? namanya? alamatnya? yang kuingat hanya rambut dan matanya yang begitu kecoklatan.
beberapa kali kami bertemu. ditempat yang sama pada tahun yang berbeda, bulan yang berbeda. namun, kuingat jelas hari itu. karena dia selalu memakai baju hijau seperti kaos olahraga ku yang berwarna hijau kala itu. ya aku murid madrasah ibtidaiyah. kami pecinta hijau yang merupakan warna kesukaan Rasulullah.
kali kedua kami bertemu dia tidak terlihat sesehat dulu. kulitnya agak memucat. aku tak tahu kenapa? kamu duduk agak berjauhan. ayahnya tinggi dan gagah. ibunya juga cantik dan memiliki senyum yang hangat. ibuku juga. yang terhebat diantara semua. aku sangatlah pemalu. aku tak seberani anak lain yang langsung menemui dia hanya untuk berkenalan. dia selalu tersenyum dengan manisnya kepada semua orang walau dia tidak terlihat sesehat itu. aku pun heran kenapa masih mengingat dengan jelas sosok ayahnya, ibunya, dan dia.
pertemuan pun berlalu bagai pertemuan pertama tanpa ada kesan dariku padanya. hanya dia yang terus berkesan padaku. dan memori itu tersimpan.
pertemuan ketiga.
kami mengunjungi pamanku dan ternyata dia berada dikamar sebelah. aku tak tahu kenapa. namun, kami selalu bertemu di hari itu. hari Jumat. kali ini bajuhijau yang dia gunakan agak berbeda. panjangny melewati lututnya. aku sempat mengintipnya. sesuatu yang tidak terlalu aku banggakan. hihi. saat itu aku sudah berada di tingkat SMP. waktu telah lama berlalu sejak pertwmuan kami yang pertama. namun, suara tawanya masih tetap sama. tawa geli yang membuat orang lain juga ikut tertawa. dan aku masih belum tahu siapa dia?
saat itu aku heran mengapa dia bisa tertawa sebahagia itu? sementara orang-orang di sampingnya tampak menunjukan ekspresi yang berlawanan. aku bingung. hari itu hampir berlalu dengan aku yang masih tidak mengatahui siapa dia. namun, bahagaikan keajaiban. saat kami hampir pergi. dompet mama tertinggal dan aku menawarkan diri untuk mengambilnya. aku menuju kesana dengan agak tergesa-gesa. dan anak lelaki itu berjala keluar dari kamarnya. tergopoh-gopoh menuju taman. aku tak tahu namun sangat tertarik untuk menemuinya. aku melihatnya menangis. untuk pertama kalinya. anak yang memiliki senyum yang indah itu kulihat menitih kan air mata. dia menyadari kehadiran ku.
" hey kau yang waktu itukan. yang selalu bersembunyi dibalik ibumu. apakah kau tidak mengingatku? kau masih sama ya? sangat misterius". kalimat itu keluar dari seorang bocah berumur 12 atau 13 tahun yang sontak membuatku terkejut. dia terdengar sangat dewasa dari umurnya. mengherankan. dan pada saat yang sama juga mengagumkan. karena dia mengingatku.
aku tak sempat menjawab karena mama datang mencariku yang telah ia tunggu sejak tadi. kamu pun pergi tanpa satu katapun keluar dari mulut ku.

.
begitulah kami berlalu. namun, anak itu selalu kuingat dan entah kenapa tak bisa terlupakan
 


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH NARASI EKSPOSITORIS (porseni terakhir)

pengertian rek ayo rek